Senin, 24 September 2012



ACARA SYUKURAN HUT PUNCAK JALASENASTRI KORCAB IV DJAB

Pada tanggal 18 September 2012 Jalasenastri Korcab IV Daerah Jalasenastri Armada Barat Tanjung Pinang merayakan syukuran dalam rangka rangkaian HUT Jalasenastri ke 66 yang bertempat Aula Yos Soedarso Mako Lantamal IV Jl. Yos Soedarso No. 1 Batu Hitam Tanjungpinang. HUT Jalasenastri sendiri sebenarnya jatuh pada tanggal 27 Agustus 2012, karena bertepatan dengan libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433. Acara tersebut dihadiri juga seluruh Ketua Cabang 1 sd 10 DJAB. Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB Ny. Agung Jaya Saktika juga turut menghadiri acara syukuran tersebut.
Dalam acara syukuran tersebut Ny. Agus Heryana selaku Ketua Korcab IV DJAB membacakan amanat Ketua Umum Ny. Lilik Suparno. Amanat yang disampaikan antara lain "Mengiringi rasa syukur dan kebahagiaan ini, saya selaku ketua umum Jalasenastri mengucapkan selamat ” Ulang Tahun ” kepada segenap anggota Jalasenastri dimanapun berada, semoga dengan bertambahnya usia, bertambah pula kualitas peran kita, dalam mendukung tugas dan pengabdian TNI AL melalui organisasi Jalasenastri yang kita cintai bersama, kita turut serta mewujudkan kesejahteraan prajurit TNI Angkatan Laut beserta keluarganya untuk menjadi lebih baik. Diusia Jalasenastri yang ke–66 ini, saya mengajak kepada segenap anggota Jalasenastri untuk terus meningkatkan kepedulian sosial dengan menunjukkan sifat keteladanan, terhadap situasi dan kondisi yang terjadi, dengan menunjukkan prinsip–prinsip kesederhanaan yang proporsional.  Demikian sambutan saya, pada Hari Ulang Tahun ke 66 Tahun 2012, ”Dirgahayu Jalasenastri ” semoga yang akan datang Jalasenastri semakin berjaya, jadikan apa yang telah dicapai selama ini sebagai motivasi dan pemacu untuk menyonsong tugas – tugas selanjutnya." 
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Korcab IV DJAB Ny. Agus Heryana didampingi Laksamana TNI Agus Heryana (selaku Pembina) di berikan kepada Ny. Iwan Kurniawan. Tidak lupa  tari persembahan khas melayu yang di bawakan oleh anggota Jalasenastri dan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal). Acara hiburan dipersembahkan oleh group band Magazen Band Lantamal IV di bawah binaan Ketua Korcab IV DJAB Ny. Agus Heryana.













Demikianlah rangkaian kegiatan syukuran HUT Puncak Jalasenastri ke 66 Korcab IV DJAB , semoga Jalasenastri  tetap solid dalam menghadapi segala tantangan, dan memupuk rasa kepedulian sosial dan menjalankan prinsip-prinsip kesederhanaan.


Salam,


Ny. Agung Jaya Saktika
Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB


Minggu, 16 September 2012

MEMIMPIN DIRI SENDIRI

        Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dituntut untuk selalu dapat mengatur kegiatan sehari-hari dengan baik. Apalagi peran kita sebagai istri dan ibu ,baik ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja. Tentunya peran tersebut menuntut kita untuk selalu dapat berpikir cepat, tanggap, dan tenang dalam menghadapi segala persoalan atau masalah yang timbul ketika menjalani peran tersebut. ketenangan adalah yang terpenting, sehingga energi kita tidak terbuang percuma hanya untuk menanggapi hal-hal yang tidak perlu kita hadapai dengan emosional. Terutama bagi para istri yang tinggal dengan suami yang bertugas di lain daerah , sekaligus menjalani perannya sebagai wanita karir.  Anak-anak pun sudah memasuki usia sekolah, tentunya menuntut energi dan pikiran yang lebih untuk dapat mengatur hati,mental,perasaan dan emosi agar permasalahan yang timbul dapat diatasi dan mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik.
       
       Terkadang kita menghadapi masalah yang menuntut pemikiran bersama dengan suami, tetapi saat yang bersamaan suami sedang menjalani tugas di luar rumah, atau tinggal berjauhan di luar daerah. Komunikasi via telepon terkadang mengalami kendala dengan signal provider yang kurang bagus. Sehingga komunikasi tidak berjalan baik, dan  efektif. Karena harus dilakukan berulang-ulang. Semisal diwaktu yang sama sang anak sakit dan diputuskan untuk dilakukan operasi segera, tentunya kita menbutuhkan suami untuk bertukar pikiran dan pendapat jalan keluar mana yang diambil dan terbaik dilakukan. Jika kendala komunikasi dan tempat yang sulit dijangkau menyulitkan untuk bertukar pikiran, semisal suami sedang menjalani tugas khusus, atau tempat yang memang sulit untuk melakukan sambungan telepon, maka jalan satu-satunya adalah menuntut kita sebagai istri prajurit agar dapat menghadapi persoalan tersebut dengan tenang, berani mengambil keputusan dengan bijaksana, dan memahami masalah yang dihadapi. 

   Hal  tersebut biasanya kita dapati pada diri seorang pemimpin. Namun bukan berarti "kebiasaan"pemimpin tersebut tidak dapat kita miliki. Kita pun wanita, istri prajurit sudah pasti bisa. Seorang suami anggota TNI tentunya memilih kita sebagai istrinya sudah merupakan pilihan yang terbaik. Tentunya kita dapat berbangga hati. Terutama sifat kemandirian dari para istri prajurit sudah menjadi syarat utama mereka memilih wanita yang ingin dijadikan sebagai istrinya kelak. Keahlian memimpin diri sendiri adalah bagian dari sifat kemandirian seseorang. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat hidup mandiri tanpa dia dapat mengatur dirinya sendiri? 

Di bawah ini ada beberapa faktor utama kepemimpinan yang saya kutip dari Buku Mega Bestseller Napoleon Hill  yang berjudul " New Think And Grow Rich " :


1. KEBERANIAN YANG TIDAK TERGOYAHKAN
2. PENGENDALIAN DIRI
3. RASA KEADILAN YANG TAJAM
4. KEPASTIAN DALAM MEMUTUSKAN
5. KEPASTIAN RENCANA
6. KEBIASAAN MENGERJAKAN LEBIH BANYAK DARIPADA YANG DITERIMA
7. KEPRIBADIAN YANG MENYENANGKAN
8. SIMPATI DAN PEMAHAMAN
9. PENGUASAAN DETAIL
10.KESEDIAAN MENERIMA TANGGUNG JAWAB
11.KERJA SAMA

       Dikatakan dalam buku ini bahwa apabila sifat-sifat tersebut sebagai dasar kepemimpinan maka akan sukses dalam bidang apapun. Maka kesuksesan bagi istri seorang prajurit adalah menjadikan keluarga TNI AL yang harmonis. Sukses mendampingi suami bertugas dan mengantarkan anak-anak menjadi anak-anak prajurit TNI AL yang berkarakter dan berbudi luhur serta cerdas pikiran dan nurani. 

        Jika dikaitkan dengan peran kita sebagai istri maka faktor-faktor diatas dapat disimpulkan bahwa kita istri prajurit senantiasa selalu berani mengambil keputusan, dapat mengendalikan diri ketika seseorang menyakiti perasaan kita, menfitnah, menghina dan memperolok-olok. Lebih baik diam tetapi mengungkapan dengan kata-kata bijaksana agar orang tersebut mengerti bahwa kita sudah merasa tersakiti dengan sikap dan perkataannya. Saat suami bertugas dan saat bersaman anak-anak menuntut sesuatu maka kita dapat memilih skala prioritas, yang manakah yang harus didahulukan. Bersikap adil. Merencanakan keuangan keluarga dengan baik. Semisal mengikut sertakan keluarga dalam program asuransi. Karena dengan berasuransi kita dapat memproteksi diri sendiri dan merencakan kehidupan dikemudian hari dengan lebih baik. Memang budaya bersuransi belum terlalu merakyat bagi orang Indonesia, tetapi perlahan tapi pasti  pertumbuhan masyarakat yang mengikuti asuransi bertambah baik. 

       Mengerjakan sesuatu tidak menghitung untung ruginya. Semua kebaikan apabila dilakukan dengan ikhlas tanpa menghitung untung ruginyam, maka akan lebih banyak kebaikan yang kita lakukan. Pribadi yang menyenangkan pun dapat dengan mudah mempengaruhi seseorang untuk dapat mengikuti apa yang yang kita lakukan dan inginkan. 

         Semisal, jika kita mengingikan anak mempunyai rasa tanggung jawab yang baik di rumah maka ketika kita membuat keputusan atau aturan di rumah, maka merekalah yang menentukan aturan dan sangsi apa yang dibuat apabila melanggar aturan. Maka dengan begitu anak belajar untuk mempertanggung jawabkan apa yang dia ucapkan. Di lain waktu kita memahami gejolak yang terjadi pada diri anak kita yang memasuki usia remaja, bersimpati dan berempati pada mereka. Bukan malah menggurui dan selalu mengucapkan aturan yang harus mereka turuti. Metode memimpin demokrat lebih baik. Masalah yang lainnya misalnya jika kita mempunyai tetangga yang selalu ingin ikut campur dalam masalah rumah tangga kita. Maka lebih baik kita dengan sopan bilang padanya bahwa semua urusan rumah tangga adalah keputusan suami istri itu sendiri , bukan karena orang lain. Karena jika didiamkan tipe orang seperti ini memang gemar bergunjing, dan ketika dia ungkapkan masalah kita ke orang lain, maka dalam sekejap dia akan lupa dengan apa yang sudah dibicarakan. 
Seseorang yang mandiri, pemimpin yang baik sudah pasti bertanggung jawab dan mudah untuk diajak bekerja sama. 

          Demikianlah sekilas uraian dari saya,semoga bermanfaat. Selamat bertugas kepada semua wanita tangguh anggota Jalasenastri Cabang 9 dan seluruh anggota Jalasenastri dimanapun berada. Jadilah pemimpin dalam diri sendiri.


Salam,



Ny. Agung Jaya Saktika
Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB

Rabu, 12 September 2012

PERINGATAN HUT JALASENASTERI KE 66
DI GEDUNG BALAI SAMUDRA

Pada tanggal 11 September 2012 bertempat di Gedung Balai Samudra Jakarta diselenggarakan Kegiatan Acara Peringatan HUT Jalasenastri ke 66. Acara berlangsung khidmad dan meriah. Aneka acara hiburan ditampilkan oleh anggota Jalasenastri dari berbagai unsur kepengurusan. Peserta yang hadir dari seluruh Indonesia. Penampilan mereka sangat baik, tampil menawan dan terampil. Aneka suguhan tarian dan peragaan busana hasil dari perlombaan yang diselenggarakan sebelumnya ditampilkan. Suvenir yang kami dapatkan pun beraneka macam. Mulai dari makanan ringan dari daerah, juga produk industri tenun berupa tas besar yang serbaguna, kain batik bali, wadah yang terbuat dari aluminium yang digrafir dengan tulisan Jalasenastri. Majalah Jala Puspita, Tabloid Nova dan minuman ringan. Tidak rugi rasanya hadir ke acara yang hanya diselenggarakan satu kali dalam setahun ini. Kesempatan ini pun tidak selalu kita dapatkan. Beruntung saya mendapatkan kesempatan hadir dalam acara ini. Bertemu dengan teman-teman yang lama tidak berjumpa, baik teman satu angkatan maupun para senior. Tentunya bersilahturahmi dapat memperpanjang umur dan rejeki,aminnn...


Berikut ini saya tampilkan sebagian foto atau video dalam acara tersebut :


Sambutan dari KASAL Laksamana TNI Soeparno

Gbr.1


Video tayangan gerak dan lagu 
Gak kalah suaranya dengan penyanyi terkenal



Berikut adalah sebagian rangkaian acara Puncak HUT Jalasenastri ke 66 di Gedung Balai Samudra
Mohon maaf apabila tayangan foto dalam slide kurang baik, semoga tetap dapat dinikmati .Terima kasih.



Sekian terima kasih dari saya, semoga tulisan tentang acara Puncak HUT Jalasenastri ke 66 di Gedung Balai Samudera ini dapat bermanfaat, Aminnn... mohon maaf apabila terdapat nama dan tempat yang keliru dalam penulisannya.


Salam,


Ny. Agung Jaya Saktika
Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB





  










Selasa, 11 September 2012

SEJARAH JALASENASTRI 
Bag.2

Perkembangan terakhir sampai dengan saat ini struktur kepengurusan Jalasenastri sebagai berikut :

A.         Kepengurusan Tingkat Pusat ber kedudukan di Jakarta.

B.         Kepengurusan Tingkat Daerah ada dua yaitu
:
1.            Pengurus Daerah Jalasenastri Armabar di Jakarta
2.            Pengurus daerah Jalasenastri Armatim di Surabaya

C.       Kepengurusan Tingkat Gabungan ada 4 yaitu :

1.            Pengurus Gabungan Jalasenastri Mabesal
2.            Pengurus Gabungan Jalasenastri Kolinlamil
3.            Pengurus Gabungan Jalasenastri Kormar
4.            Pengurus Gabungan Jalasenastri Kobangdikal

D.       Kepengurusan Tingkat Korcab ada 12 yaitu :

1.            Korcab I berkedudukan di Belawan membawahi 7 cabang
2.            Korcab II berkedudukan di Padang membawahi 4 cabang
3.            Korcab III berkedudukan di Jakarta membawahi 11 cabang
4.            Korcab IV berkedudukan di Tanjung Pinang membawahi 10 cabang
5.            Korcab V berkedudukan di Surabaya membawahi 11 cabang
6.            Korcab VI berkedudukan di Makasar membawahi 7 cabang
7.            Korcab VII berkedudukan di Kupang membawahi 4 cabang
8.            Korcab VIII berkedudukan di Manado membawahi 9 cabang
9.            Korcab IX berkedudukan di Ambon membawahi 3 cabang
10.         Korcab X berkedudukan di Jayapura membawahi 6 cabang
11.         Korcab Pasmar I berkedudukan di Surabaya membawahi 5 cabang
12.         Korcab pasmar II berkedudukan di Jakarta membawahi 6 cabang

E.       Tingkat Kepengurusan Cabang berdiri sendiri terdiri :

1.            Cabang BS Seskoal
2.            Cabang BS AAL 
  
TUGAS POKOK JALASENASTRI   
 
1.  Menghayati, mengamalkan, mengamankan dan memasyarakatkan  Pancasila
          
       2. Membina dan meningkatkan kondisi mental dan fisik serta kesejahteraan  anggota dan     keluarganya.
3. Membina dan meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan, rasa senasib, sepenanggungan, seperjuangan serta kesadaran nasional dikalangan istri anggota TNI Angkatan Laut.
   4. Meningkatkan kerjasama dengan sesama oraganisasi Dharma Pertiwi dan
organisasi wanita seaspirasi.

 
VISI JALASENASTRI 
Mewujudkan istri TNI Angkatan Laut yang berbudi, setia dan mandiri
MISI JALASENASTRI
1. Membangun keluarga yang berahklak dan santun
2. Membina keluarga sehat, bahagia dan harmonis
3. Menjadikan keluarga, memiliki peribadi yang kuat dan mandiri 

Disamping itu ditetapkan pula lambang Jalasenastri yang diciptakan oleh Ny. Soewardjo, hyme Jalasenastri oleh Bpk Dr. Abdoes Saleh dan mars Jalasenastri diciptakan oleh Bpk Dirman Sasmokoadi.
Guna memajukan pendidikan khususnya bagi putra putri anggota dan keluarga besar TNI Angkatan Laut dipandang perlu untuk memberikan bantuan pembiayaan pendidikan, berupa bea siswa serta sekolah yang berawal dari sekolah taman kanak kanak dan sekolah rakyat (SR) samudra di Lawang pada tahun 1947
Perkembangan selanjutnya Jalasenastri mendirikan yayasan guna mengelolasekolah sekolah (satuan pendidikan) yang tersebar diseluruh Indonesia. Yayasan ini diberi nama yayasan pendidikan Hang Tuah (1956). Dalam rangka menyesuaikan aturan baru tentang yayasan sebagaimana yang ditunjuk oleh undang-undang RI nomor : 16 thn 2000, telah terbit skep KASAL nomor : skep/01/I/2001 maka secara oragnisatoris yayasan Hang Tuah tidak lagi berada dibawah pembinaan organisasi Jalasenastri, tetapi ketua umum Jalasenastri tetap sebagai ketua Pembina yang menentukan kebijakan kebijakan dalam pelaksanan organisasi yayasan Hang Tuah.

Sejak berdirinya Jalasenastri dipimpin oleh :


1.       Ny. Soesilo Djojosoedarmo          (1957 - 1959)
2.       Ny. D.Maris                                        (1959 - 1961)
3.       Ny. Soesilo Djojosoedarmo          (1961 - 1964)
4.       Ny. Saleh Bratawidjaja                   (1964 - 1966)
5.       Ny. Moelyadi                                     (1966 - 1970)
6.       Ny. Soedomo                                    (1970 - 1973)
7.       Ny. Soebono                                     (1973 - 1974)
8.       Ny. RS. Soebijakto                          (1974 - 1977)
9.       Ny. Waluyo Soegito                        (1977 - 1982)
10.    Ny. M. Romli                                       (1982 - 1986)
11.    Ny. T. Kasenda                                  (1986 - 1989)
12.    Ny. M. Arifin                                        (1989 - 1993)
13.    Ny. Tanto Koeswanto                      (1993 - 1996)
14.    Ny. Arief Kusharyadi                        (1996 - 1998)
15.    Ny. Widodo AS                                  (1998 - 1999)
16.    Ny. Achmad Sutjipto                        (1999 - 2000)
17.    Ny. Indroko                                         (2000 - 2002)
18.    Ny. Bernard Kent Sondakh            (2002 - 2005)
19.    Ny. Slamet Soebianto                      (2005 - 2007)
20.    Ny. Soemardjono                              (2007 - 2008)
21.    Ny. Tedjo Edhy P                              (2008 - 2009)
22.    Ny. Agus Suhartono                        (2009 - 2010)
23.    Ny. Suparno                                       (2010 - sekarang) 


Demikianlah sejarah tentang berdirinya Organisasi Jalasenastri . Semoga bermanfaat, terima kasih.
        



Salam,


Ny. Agung Jaya Saktika
Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB

SEKILAS TENTANG ORGANISASI JALASENASTRI
Sejarah Jalasenastri
Bag.1

Sejarah pertumbuhan Jalasenastri erat kaitannya dengan keberadaan organisasi wanita Indonesia yang secara kesatuan telah lahir pada tahun 1928 melalui Kongres Perempuan Indonesia-I. Pergerakan wanita Indonesia sebelumnya masih bersifat kedaerahan, namun telah menunjukkan langkah yang makin berkembang ke arah nasional yang mewakili kepentingan bersama. Mereka bergerak dan berjuang didorong dengan adanya penderitaan akibat penjajahan. 

Dimana-mana timbul organisasi pejuang. Seiring dengan perkembangan organisasi wanita pada masa itu, para isteri pemuda pelaut yang tersebar di kota-kota pelabuhan dan Markas Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), atas dasar rasa senasib sepenanggungan dan seperjuangan juga mendirikan perkumpulan. Perkumpulan tersebut mempunyai kegiatan untuk membantu perjuangan suami yang berada di garis depan serta memelihara dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pada tahun 1946, para isteri anggota ALRI di beberapa tempat berusaha menghimpun kekuatan mereka, agar dapat mengemban tugasnya sebagai isteri pejuang. Perkumpulan mereka terbentuk secara spontan dan setempat oleh dorongan senasib sepenanggungan sebagai keluarga pelaut.

Organisasi isteri anggota ALRI tumbuh dengan cepat, baik di Jawa maupun di luar Jawa yang masing-masing berdiri sendiri tanpa ada hubungan dan dengan nama yang berbeda seperti : Persatuan Puteri Keluarga Angkatan Laut (PPKAL) di Lawang, di Yogyakarta, di Tegal, di Pariaman, Ikatan Keluarga Angkatan Laut (IKAL) di Jakarta, Ikatan Wanita Angkatan Laut (IWAL) di Surabaya, IKAL di Makassar dan Persatuan Isteri Angkatan Laut (PERIAL) di Tanjung Pinang. Kondisi seperti ini menimbulkan suatu gagasan dari Ny. Raharti Subijakto selaku isteri Kasal untuk menyatukan seluruh organisasi keluarga Angkatan Laut.

Setelah ada kesepakatan antara IKAL Jakarta dan IWAL Surabaya, kemudian kedua organisasi ini memprakarsai untuk mengadakan pertemuan bagi seluruh organisasi yang ada. Pertemuan diadakan pada tanggal 27-29 Agustus 1957 bertempat di Jalan Diponegoro No. 51 Jakarta yang kemudian dikenal dengan nama Konperensi Jalasenastri, karena berhasil membentuk wadah tunggal organisasi yaitu Jalasenastri. Selanjutnya organisasi wanita ALRI yang telah ada di beberapa tempat menjadi cabang Jalasenastri.

Untuk melaksanakan konsolidasi dan memantapkan gerak langkah Jalasenastri di bidang sosial, politik dan budaya sesuai dengan situasi negara pada saat itu Jalasenastri melaksanakan Kongres I, II dan ke III dengan hasil nyata ditetapkannya Jalasenastri menjadi satu-satunya organisasi isteri anggota ALRI dan bersifat semi dinas. Kondisi yang tidak menguntungkan akibat adanya pemberontakan G-30-S/PKI membuat para Pemimpin ALRI meningkatkan pengendaliannya ke seluruh unsurnya termasuk pengamanan terhadap Jalasenastri. Konsekwensi dari usaha pengamanan terhadap organisasi ini adalah melakukan penyesuaian pada struktur organisasinya. Sebagai tindak lanjut dari upaya ini, melalui Musyawarah Kerja pada tanggal 1 Nopember 1966 berhasil menetapkan keputusan bahwa isteri pemimpin tertinggi ALRI memegang pimpinan pusat Jalasenastri.

Tanggal 13 Januari 1970 Jalasenastri ditetapkan sebagai organisasi dinas ekstra struktural sejalan dengan adanya integrasi ABRI. Terjadi pula pengintegrasian istri ABRI dalam wadah Dharma Pertiwi, Dharma Pertiwi menjadi induk dari segenap organisasi istri ABRI, maka AD, ART, atribut dan pensusunan rencana kerja jalasenastri mengacu pada ketentuan yang ada pada Dharma Pertiwi


Demikianlah sekilas sejarah tentang Jalasenastri,semoga bermanfaat,Terima Kasih. Untuk selanjutnya akan kami tampilkan mengenai struktur kepengurusan Jalasenastri pada bagian 2.


Salam,


Ny.Agung Jaya Saktika
Ketua Cabang 9 Korcab IV DJAB